Dampak Lagu “Football’s Coming Home” Terhadap Timnas Inggris
Dampak Lagu “Football’s Coming Home” Terhadap Timnas Inggris
Dampak Lagu “Football’s Coming Home” Terhadap Timnas Inggris – Lagu “Football’s Coming Home” telah menjadi simbol harapan dan optimisme bagi para penggemar Timnas Inggris selama bertahun-tahun. Namun, meskipun lagu ini sering dinyanyikan dengan semangat, trofi juara belum pernah kembali ke tangan Tim IDCWIN88 Tiga Singa sejak kemenangan mereka di Piala Dunia 1966. Lagu yang aslinya berjudul “Three Lions” ini dinyanyikan pertama kali oleh komedian Inggris David Baddiel dan Frank Skinner, didukung oleh band The Lightning Seeds, dan dirilis pada tahun 1996 saat Inggris menjadi tuan rumah Piala Eropa.
Lirik lagu ini merayakan kejayaan masa lalu Timnas Inggris dan mengajak para penggemar untuk terus berharap akan kesuksesan di masa depan. Lagu ini tidak hanya menjadi anthem dukungan bagi Timnas Inggris, tetapi juga mencapai popularitas baru pada tahun 2018 ketika Inggris mencapai semifinal Piala Dunia, mendorongnya kembali ke puncak tangga lagu Inggris.
Tidak Semuanya Senang
Namun, tidak semua orang senang dengan chant “Football’s Coming Home”. Para rival Inggris, seperti suporter Denmark, mengejek lagu ini dengan memparodikannya menjadi “It’s Never Coming Home” saat Denmark menahan imbang Inggris 1-1 dalam Euro 2024. Kritik juga datang dari legenda Timnas Belanda, Ruud Gullit, yang menyalahkan lagu ini sebagai penyebab kesialan bagi Timnas Inggris.
Gullit, juara Piala Eropa 1988, secara terbuka menyatakan, “Mereka mulai bernyanyi ‘Football’s Coming Home’ dan kemudian itu [trofi] tidak pernah bisa dibawa pulang – Anda membawa sial setiap tahunnya, jadi teruslah membawa kesialan!”
Meskipun demikian, Timnas Inggris tetap optimis. Dengan kehadiran beberapa pemain bintang dan performa yang stabil, mereka berhasil mengamankan tempat di babak 16 besar Euro 2024 setelah menghadapi Slovenia dalam pertandingan terakhir fase grup.
Pentingnya Keberuntungan
Pelatih Gareth Southgate telah menekankan pentingnya keberuntungan dalam pencapaian sukses. “Anda membutuhkan sedikit keberuntungan. Anda membutuhkan pemain dalam kondisi terbaik mereka, dan strategi yang tepat untuk mengamankan kemenangan,” ujarnya.
Dengan demikian, meskipun lagu “Football’s Coming Home” menjadi kontroversial bagi beberapa pihak, para penggemar dan Timnas Inggris tetap percaya bahwa suatu hari trofi besar akan kembali ke Inggris. Sementara itu, fokus saat ini adalah pada pertandingan selanjutnya dan menjaga semangat tim tetap tinggi untuk meraih kesuksesan di Euro 2024.
Timnas Inggris memasuki Euro 2024 dengan ekspektasi tinggi setelah pencapaian gemilang mereka di Piala Dunia sebelumnya. Di bawah arahan manajer baru yang energik, mereka berhasil mengatasi tantangan awal dalam fase grup dan melaju ke babak knockout dengan performa dominan. Pemain-pemain seperti Jadon Sancho dan Phil Foden menunjukkan kematangan dalam menghadapi tekanan tinggi dari lawan-lawan mereka.
Pertandingan Dramatis Dan Melelahkan
Di babak knockout, Inggris menghadapi pertandingan yang dramatis dan melelahkan, termasuk kemenangan dramatis atas Portugal di perempat final dan pertarungan sengit melawan Spanyol di semifinal. Di final yang dinantikan, Inggris bertemu dengan Prancis, rival tradisional mereka dalam pertandingan yang diwarnai dengan strategi taktis yang brilian dan gol-gol indah.
Pertandingan berakhir imbang 2-2 setelah waktu normal dan perpanjangan waktu yang ketat. Di babak adu penalti, kiper muda Inggris, Dean Henderson, tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial yang membawa Inggris meraih kemenangan 5-4 dan mengangkat trofi Euro untuk pertama kalinya sejak tahun 1966.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi pencapaian besar untuk sepak bola Inggris tetapi juga menyatukan bangsa dalam kegembiraan dan kebanggaan nasional. Manajer baru mereka dielu-elukan karena strategi yang tepat dan pemain-pemain muda yang memberikan kontribusi signifikan. Ini menandai awal dari era baru kejayaan bagi sepak bola IDCWIN88 Inggris dan memberikan harapan untuk masa depan yang cerah di level internasional.
