Erick Thohir Buka Tabir Larangan Suporter Tandang
Erick Thohir Buka Tabir Larangan Suporter Tandang di Liga 1 2024-2025
Erick Thohir Buka Tabir Larangan Suporter Tandang di Liga 1 2024-2025 – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengisyaratkan bahwa larangan terhadap suporter tandang akan tetap berlaku untuk Liga MPOID 1 2024-2025. Alasan di balik keputusan ini adalah untuk menjaga keselamatan dan ketertiban di dalam stadion, serta mempertahankan pemantauan dari FIFA terhadap situasi sepakbola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan
Sejak Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022, PSSI telah menerapkan regulasi larangan suporter tandang untuk dua musim. Erick Thohir menjelaskan bahwa kebijakan ini masih relevan mengingat adanya peninjauan yang terus dilakukan oleh FIFA terhadap transformasi sepakbola Indonesia, khususnya terkait fasilitas stadion dan pengamanan.
Erick menekankan perlunya introspeksi menyeluruh bagi semua pihak yang terlibat dalam sepakbola Indonesia. Ia menyarankan agar regulasi ini tetap diterapkan untuk musim 2024-2025, dengan tujuan untuk mencegah insiden yang dapat merugikan semua pihak.
“Dalam beberapa pertandingan MPOID musim lalu, masih terjadi insiden yang melibatkan suporter yang menyebabkan kerugian, termasuk cedera terhadap pimpinan kepolisian dan kerusakan fasilitas umum,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta.
Evaluasi Oleh FIFA
Erick juga mengungkapkan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh FIFA akan menjadi penentu kebijakan selanjutnya terkait kehadiran suporter di stadion. Dia menegaskan bahwa PSSI telah melakukan penyesuaian terhadap sistem ticketing untuk memastikan data suporter terkelola dengan baik, serupa dengan yang dilakukan pada tim nasional.
“Saya mendukung kehadiran suporter di stadion, asalkan kita dapat memastikan keamanan dan ketertiban terjaga dengan baik. Introspeksi diri terhadap insiden-insiden sebelumnya sangat penting untuk memastikan bahwa kita siap menerima kehadiran suporter tandang di masa mendatang,” tambahnya.
Dengan demikian, Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan keamanan dalam sepakbola Indonesia, sekaligus mengharapkan dukungan dan pengertian dari semua pihak dalam penerapan kebijakan ini untuk musim yang akan datang.
Napak Tilas Kanjuruhan
Tragedi sepakbola di Kanjuruhan pada tahun 2021 menyisakan luka mendalam dalam sejarah olahraga Indonesia. Kejadian tragis ini terjadi saat pertandingan Liga 1 antara Persela Lamongan dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 18 September 2021. Saat itu, kerumunan besar pendukung Persela yang hendak masuk stadion mengakibatkan kecelakaan mengerikan. Dilaporkan bahwa terjadi dorongan massal di pintu gerbang, yang mengakibatkan puluhan orang terjatuh dan terinjak-injak.
Tragedi ini menyebabkan korban jiwa dan puluhan orang terluka parah. Para korban, termasuk pendukung setia sepakbola dari berbagai kalangan usia, mengalami cedera serius akibat keadaan yang tidak terkendali. Insiden ini menunjukkan kebutuhan akan pengelolaan keamanan dan manajemen acara yang lebih baik dalam sepak bola MPOID Indonesia.
Pemerintah dan otoritas sepak bola setempat segera merespons dengan melakukan investigasi menyeluruh terhadap kejadian tersebut. Langkah-langkah keamanan yang lebih ketat dan perbaikan infrastruktur stadion menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Momentum Penting Sepakbola Indonesia
Tragedi di Kanjuruhan juga menjadi momentum penting bagi komunitas sepakbola Indonesia untuk merenungkan aspek keamanan dan kesiapan dalam menyelenggarakan acara olahraga besar. Peningkatan kesadaran akan pentingnya pengaturan dan pengawasan yang baik menjadi bagian integral dalam mengembangkan sepak bola Indonesia menuju standar internasional yang lebih tinggi.
Meskipun tragedi ini menghadirkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan komunitas sepakbola, semangat untuk melakukan perbaikan dan pembelajaran dari kesalahan menjadi bagian dari proses pemulihan dan reformasi untuk keamanan sepak bola yang lebih baik di masa depan.