Profil dan Biodata Kurniawan Dwi Yulianto Terkengkap yang Berhasil

Profil dan Biodata Kurniawan Dwi Yulianto Terkengkap yang Berhasil Bawa Como 1907 Masuk Serie A
Profil dan Biodata Kurniawan Dwi Yulianto Terkengkap yang Berhasil Bawa Como 1907 Masuk Serie A – Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pemain Timnas IDCASH88 Indonesia, kini menorehkan prestasi gemilang di kancah sepak bola internasional dengan menjadi salah satu asisten pelatih di klub Como 1907.
Como, klub asal Italia yang dimiliki oleh Hartono bersaudara dari Grup Djarum dan BCA, baru saja mencetak sejarah dengan finis di peringkat kedua klasemen Serie B pada akhir musim 2023/24.
Capaian ini memastikan promosi ke Serie A setelah 21 tahun absen.
Prestasi ini menandai babak baru bagi Como, sekaligus menyoroti perjalanan karier Kurniawan yang terus berkembang dari pemain hingga pelatih di panggung sepak bola internasional.
Artikel berikut akan mengupas profil Kurniawan Dwi Yulianto serta perjalanan kariernya, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Kurniawan Dwi Yulianto sendiri lahir di Magelang pada 13 Juli 1976, adalah salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Indonesia.
Akrab disapa “Ade” dan dijuluki “Kurus,” Kurniawan mengawali kariernya di dunia sepak bola sejak tahun 1990-an dan menjadi salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah merasakan bermain di Eropa pada masanya.
Ia pernah bergabung dengan klub muda Sampdoria pada 1994 dan kemudian membela FC Luzern pada 1995.
Sepanjang kariernya sebagai pemain, Kurniawan telah membela berbagai klub, mulai dari Sampdoria U-19 hingga Persipon Pontianak.
Setelah gantung sepatu, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih, pernah menjadi staf pelatih Timnas Indonesia, mengasuh klub Sabah, dan kini berperan sebagai asisten pelatih di Como 1907.
Artikel ini akan mengupas tuntas profil Kurniawan Dwi Yulianto, menelusuri jejak perjalanan kariernya yang penuh warna sebagai pemain dan pelatih sepak bola.
Kurniawan Dwi Yulianto memulai kariernya sebagai pemain sepak bola junior dengan bergabung dengan tim PPSM Magelang Youth, PPLP Jateng, dan SKO Ragunan pada tahun 1991-1993.
Pada tahun 1994, Kurniawan pernah membela tim junior Sampdoria U-19 di Italia sebelum akhirnya pindah ke klub Swiss, FC Luzern pada musim berikutnya.
Setelah menjalani satu musim di FC Luzern, Kurniawan kembali ke Indonesia dan baru memulai karier sepak bola IDCASH88 profesionalnya secara penuh.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, berikut dipaparkan perjalanan karier Kurniawan Dwi Yulianto sebagai pemain sepak bola profesional.
- Pelita Jaya (1995-1999)
- PSM Makassar (1999-2001)
- PSPS Pekanbaru (2001-2004)
- Persebaya Surabaya (2004-2005)
- Persija Jakarta (2005)
- Sarawak FA (2005-2006)
- PSS Sleman (2006-2007)
- Persitara (2007-2008)
- Persisam Samarinda (2008-2009)
- Persela Lamongan (2009-2010)
- PSMS Medan (2010-2011)
- Tangerang Wolves (2011)
- Pro Duta (2011)
- PPSM Magelang (2011-2013)
- Persipon Pontianak (2013-pensiun)
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain selama 20 tahun, Kurniawan Dwi Yulianto memulai babak baru dalam dunia sepak bola dengan terjun ke dunia kepelatihan.
Pada akhir 2017, ia memulai perannya sebagai asisten pelatih Bima Sakti di Borneo FC, meski hanya tampil dalam tujuh pertandingan.
Pada tahun berikutnya, Kurniawan bergabung dengan staf kepelatihan Timnas Indonesia dan kemudian menjadi asisten pelatih untuk skuad Indonesia U-23 pada 2019.
Perjalanan kariernya terus berlanjut ketika ia ditunjuk sebagai pelatih Sabah FA di Malaysia, dengan kontrak untuk mengarungi Liga Super Malaysia 2020.
Meski sempat meredup, Kurniawan kemudian meraih peluang besar dengan menjadi asisten pelatih di Como 1907, sebuah klub Italia yang dimiliki oleh Hartono bersaudara dan saat itu bermain di Serie B.
Kurniawan menandatangani kontrak lima tahun dengan Como, dengan opsi perpanjangan berdasarkan kinerjanya.
Dalam tim kepelatihan Como, ia juga ditemani oleh sesama warga Indonesia, Dani Suryadi.